Pertumbuhan Aset CU Dharma Bakti Sangat Pesat
Pertumbuhan aset/kekayaan Credit Union (CU) Dhar Bakti dari tahun ke tahun sangat pesat. Selama tahun 2018, misalnya, pertumbuhan aset sebesar 15,33 persen atau sebesar Rp 39,951 miliar lebih dari keadaan per 31 Desember 2017 sebesar Rp 34,638 miliar lebih. Peningkatan aset/kekayaan terjadi karena adanya pertumbuhan simpanan saham anggota yang meningkat 14,33 persen dan simpanan non saham juga meningkat 15,5 persen.
“Peningkatan pertumbuhan aset/kekayaan setiap tahun merupakan salah satu indikator suatu koperas itu sehat dan meningkatnya kepercayaan masyarakat. Karena itu, saya sangat mengapresiasi terhadap kinerja CU Dharma Bakti yang sangat baik,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman Drs Mustopo dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Dharma Bakti di Joglo Mlati Sendangadi, Mlati, Sleman, Sabtu (12/1/2019).
Selain pertumbuhan aset yang meningkat, menurut Mustopo, sebuah koperasi dinyatakan sehat bila jumlah anggota selalu bertambah/meningkat tiap tahun, RAT dilakukan secara rutin pada awal tahun buku, jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) juga meningkat, jumlah simpanan dan pinjaman meningkat dan sebagainya.
“Dan semua itu terjadi di CU Dharma Bakti sehingga dari hasil penilain kami CU Dharma Bakti masuk kategori sehat,” kata Mustop yang disambup tepuk tangan ratusan peserta RAT dan tamu undangan, termasuk Wakil Bupati Sleman Hj Muslimatun, Camat Mlati dan Lurah Desa Sendangdi.
Sementara Ketua CU Dharma Bakti Theresia Supartinah Sunardi mengatakan, dari sisi pelayanan pada tahun 2018, CU Dharma Bakti mencairkan pinjaman sebesar Rp 11,172 miliar lebih. Dan hal ini mampu memberikan kontribusi pendapatan usaha CU Dharma Bakti yang mengalami peningkatan sebesar 20 persen.
“Peningkatan simpanan saham maupun nonsaham serta pencairan pinjaman tahun 2018 sebagai wujud kepercayaan dari anggota terhadap pengurus, pengawas dan pengelola Credit Union Dharma Bakti semakin baik,” kata Bu Tin-sapaan akrab Theresia Supartinah Sunardi.
Menurut Bu Tin, dari segi Sisa Hasil Usaha (SHU) CU Dharma Bakti juga mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2018, SHU mencapai Rp 605,539 jutat atau meningkat dibanding tahun 2017 sebesar Rp 551,995 juta dan tahun 2016 sebesar Rp 489,048 juta.
Sedangkan dari segi jumlah anggota juga meningkat. Pada tahun buku 2018, jumlah anggota sebanyak 5.630 atau bertambah 280 orang dari tahun 2017 sebanyak 5.559 anggota. Peningkatan jumlah anggota, menurut Bu Tin, selain sebagai bukti meningkatnya kepercayaan dan kesadaran berkoperasi, juga karena CU Dharma Bakti memiliki program perlindungan bagi anggota.
Dikatakan, sesuai hasil workshop tahun 2017 yang digelar Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) pada 21 Januari 2017 di Wisma Inkopdit Jakarta, semua koperasi kredit yang masuk anggota Dana Perlindungan Bersama (Daperma) di atas 5 tahun dan anggota yang memenuhi syarat menjadi anggota yang sah, secara otomatis mendapat perlindungan dari Daperma atau asuransi koperasi kredit, masing-masing melindungi simpanan saham sampai dengan Rp 30 juta dan pinjaman anggota sampai dengan Rp 100 juta tanpa membebani anggota membayar premi. Karena yang membayar premi adalah CU Dharma Bakti.
Dan jika ada anggota yang meninggal dunia dan masih memiliki utang, menurut Bu Tin, maka utangnya dianggap lunas karena dibayar oleh Daperma dan tabungan dan CU Dharma Bakti kembali ke ahli waris serta mendapatkan santunan sesuai dengan usia anggota.
“Sejak Maret 2009, CU Dharma Bakti telah mengikuti program Dana Sosial (Dansos) atau peralenan yang dikelola oleh Inkopdit di Jakarta. Artinya, semua anggota yang sudah mengikuti program Dansos, apabila meninggal dunia, akan mendapatkan santunan sebesar Rp 3 juta, yang diberikan kepada ahli waris tanpa dibatasi usia,” kata Bu Tin.